PERNYATAAN GEREJA KATOLIK TENTANG HUBUNGAN DENGAN AGAMA-AGAMA BUKAN KRISTIANI

PERNYATAAN GEREJA KATOLIK TENTANG HUBUNGAN DENGAN AGAMA-AGAMA BUKAN KRISTIANI

(Sumber: R. Hardawiryana, SJ (penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, Dokpen KWI, Obor, 1993)

Pengantar :

Kemajuan dan kedewasan cara pikir dan cara pandang suatu agama atau kelompok masyarakat akan terlihat dari cara pikir dan cara pandang mereka terhadap agama atau masyarakat lain. Pada hakekatnya dan yang berlaku universal cara pikir atau cara pandang yang memandang agama atau kelompok sebagai sesama penghuni dunia dan saling menghormati merupakan salah satu cara pikir dan cara pandang maju dan dewasa.

Memang benar, di sepanjang zaman cukup sering telah timbul pertikaian dan permusuhan antara umat Kristiani dan kaum Muslimin. Konsili suci mendorong mereka semua, supaya melupakan yang sudah-sudah, dan dengan tulus hati melatih diri untuk saling memahami, dan supaya bersama-sama membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, nilai-nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan (NA, 3)

Berikut ini dari pernyataan Gereja Katolik tentang hubungan dengan agama-agama bukan kristiani.

1. Umum. Semua bangsa merupakan satu masyarakat,
mempunyai satu asal, sebab Allah menghendaki segenap
umat manusia mendiami seluruh muka bumi (Kis 17:26).
Semua juga mempunyai satu tujuan terakhir yakni Allah,
yang penyelenggaraanNya, bukti-bukti kebaikanNya dan
rencana penyelamatanNya meliputi semua orang (Keb 8:1; Kis
14:17; Rom 2:6-17; 1Tim 2:4). (Nostra Aetat [NA]e, art. 1)

2. Pandangan terhadap Hinduisme dan Budhisme. Gereja Katolik
tidak menolak yang dalam agama-agama itu (hinduisme dan
budhisme) serba benar dan suci. Dengan sikap hormat dan
tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup,
kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam
banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya
sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran
yang menyinari semua orang. Namun Gereja Katolik tiada
hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus,
yakni “jalan, kebenaran dan hidup’ (Yoh. 14:6); dalam Dia
manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia
pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya (2Kor
5:18-19).

Maka Gereja mendorong para puteranya, supaya dengan
bijaksana dan penuh kasih, melalui dialog dan kerja sama
dengan para penganut agama-agama lain, sambil memberi
kesaksian tentang iman serta peri hidup kristiani, mengakui,
memelihara dan mengembangkan harta-kekayaan rohani dan
moral serta nilai-nilai sosio-budaya, yang terdapat pada
mereka. (NA, art.2)

3. Pandangan terhadap Islam. Gereja juga menghormati umat
Islam, yang menyembah Allah satu-satunya, yang hidup dan
berdaulat, penuh belaskasihan dan mahakuasa, Pencipta
langit dan bumi, yang telah bersabda kepada manusia. Kaum
muslimin berusaha menyerahkan diri dengan segenap hati
kepada ketetapan-ketetapan Allah juga yang bersifat rahasia,
seperti dahulu Abraham – iman Islam dengan suka rela
mengacu kepadanya – telah menyerahkan diri kepada Allah.
Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah,
melainkan menghormatiNya sebagai Nabi. Mereka juga
menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, pada saat-
saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain itu
mereka mendambakan hari Pengadilan, bila Allah akan
mengganjar semua orang yang telah bangkit. Maka mereka
juga menjunjung tinggi kehidupan susila, berbakti kepada Allah
terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa.

MEMANG BENAR, DI SEPANJANG ZAMAN CUKUP SERING TELAH
TIMBUL PERTIKAIAN DAN PERMUSUHAN ANTARA UMAT
KRISTIANI DAN KAUM MUSLIMIN. KONSILI SUCI MENDORONG
MEREKA SEMUA, SUPAYA MELUPAKAN YANG SUDAH-SUDAH,
DAN DENGAN TULUS HATI MELATIH DIRI UNTUK SALING
MEMAHAMI, DAN SUPAYA BERSAMA-SAMA MEMBELA SERTA
MENGEMBANGKAN KEADILAN SOSIAL BAGI SEMUA ORANG,
NILAI-NILAI MORAL MAUPUN PERDAMAIAN DAN KEBEBASAN.
(NA, 3)

4. Pandangan terhadap Yahudi. Berangkat dari kenangan ikatan/
pusaka rohani antara umat Kristiani dan bangsa Yahudi,
Konsili suci ini bermaksud mendukung dan menganjurkan
saling pengertian dan saling penghargaan antar keduanya,
dan itu terwujudkan terutama melalui studi Kitab Suci dan
teologi serta dialog persaudaraan. (NA, 4)

5. Persaudaraan semesta tanpa diskriminasi. “Barang siapa
tidak mencintai, ia tidak mengenal Allah” (1Yoh 4:8). Jadi
tiadalah dasar bagi setiap teori atau praktek, yang
mengadakan pembedaan mengenai martabat manusia serta
hak-hak yang bersumber padanya antara manusia dan
manusia, antara bangsa dan bangsa. MAKA GEREJA

MENGECAM SETIAP SIKAP DISKRIMINASI ANTARA ORANG-
ORANG ATAU PENGANIAYAAN BERDASARKAN KETURUNAN
ATAU WARNA KULIT, KONDISI HIDUP ADATU AGAMA, SEBAGAI
BERLAWANAN DENGAN SEMANGAT KRISTUA. (NA, 5)

Pernyataan Gereja Katolik ini inklusif tanpa melukai atau merugikan kepentingan agama lain. Gereja Katolik juga tidak menjadi kehilangan identitasnya sebagai pengikut Kristus ketika menjalin kerja sama dengan penganut agama lain dalam menggapai perdamaian dan kebebasan serta kebaikan bersama.

(Disarikan oleh Pormadi Simbolon, mantan frater, staf pada Subdit Lembaga Agama Katolik, Ditjen Bimas Katolik, Departemen Agama RI).

47 Tanggapan

  1. Persaudaraan semesta tanpa diskriminasi. “Barang siapa
    tidak mencintai, ia tidak mengenal Allah” (1Yoh 4:8). Jadi
    tiadalah dasar bagi setiap teori atau praktek, yang
    mengadakan pembedaan mengenai martabat manusia serta
    hak-hak yang bersumber padanya antara manusia dan
    manusia, antara bangsa dan bangsa.

    Setuju ….. :mrgreen:

  2. Itulah harapan kita semua yang mencintai perdamaian dunia.

  3. agak setuju nih sama isinya. :mrgreen:

  4. Umat katolik, memang begitu koq. Bahkan mereka bisa dengan mudah untuk berasimilasi atau menyatu dengan kebudayaan setempat. Nggak masalah itu. Jadi jangan kaget, jika penampakan luarnya sangat tradisional setempat, padahal hati dan jiwanya seratus prosen katolik yang sejati.

    Hubungannya dengan sesama umat yang lain, adalah lebih kearah ingin berbagi berkat dengan menjadi garam dan terang dunia sehingga dunia ini lebih damai dan sejahtera. Sehingga dengan kondisi itu harapannya agar Bapa-nya di Surga dapat dimuliakan.

  5. MAKA GEREJA

    MENGECAM SETIAP SIKAP DISKRIMINASI ANTARA ORANG-
    ORANG ATAU PENGANIAYAAN BERDASARKAN KETURUNAN
    ATAU WARNA KULIT, KONDISI HIDUP ADATU AGAMA, SEBAGAI
    BERLAWANAN DENGAN SEMANGAT KRISTUA. (NA, 5)

    Setuju banged. GBU.

  6. Jika memang demikian, dunia tanpa diksriminasi. Silahkan paus memberi komando kepada bush dan negara2 kristen untuk berhenti menjajah bangsa lain.

    Jika tidak, berarti kristen sbg ajaran moral sudah tidak lagi berguna. Atau jangan2 ini hanya bahasa diplomasi basi saja. Jika terdesak (minoritas), asimilasi. Sebaliknya jika mayoritas, menguasai.

  7. Kok hubungan dengan Protestan tidak dibahas ya? Apakah ini karena suruhan Gereja juga…? Hehe… 😀

    • Protestan dan katolik itu sebenarnya sama saja…mengakui Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan….so mau bahas apa?????

  8. hmm…coba kalo misalnya muslim juga bisa bgitu…ga asal tersinggung, dan bisa lebih nrimo yang laen……….

    @danalingga
    agak setuju? yang mbikin agak setuju tuh apa? kalo agak setuju khan brarti cuma sekitar 68%, nah 32% nya itu apa?

    • Dalam Islam di kenal kata “Jahiliyah” yang artinya bodoh, suatu peradaban yang menggelincir dari nilai-nilai kemanusiaan. bukan bodoh karena tidak terpelajar. Sebaliknya Islam mengedepankan Ahlak, etik, secara manusiawi. tapi kok yang kita saksikan yah….. yang kurang sedap di rasa. terus apanya yang salah. Idealisme atau missss pemahaman. mungkin mereka harus lebih banyak belajar sebelum bertindak agar tetap terjalin kerukunan umat beragama. toh mereka bukan Tuhan, Hakim, juga buakan malaikat yang menitis sebagai Algojo. melainkan mereka sama seperti kita manusia yang ingin diperlakukan Manusiawi

  9. Memang di semua ajran agama menghormati semua pemeluk agama lain namun dalam prakteknya masih ada yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan kelompok.

    Sebenarnya manusiannya yang salah apa ajarannya yang blom dipahami..?
    *tanda tanya besar sekali*

    • Yah terang kalo ada kesalahan/ ketidak sempurnaan pasti pada diri orang yang memahaminya juga karena mental pribadi. buktinya agama sampai saat ini masih tetap eksis. sehancur apapun budaya peradaban sekalipun maka,agama akan tetap ada dan berdampingan dengan nurani sekaligus eksistensi kehidupan ini

  10. @hoek

    yang 32 persen lagi sangat setuju. Kekekeke….

  11. bahagia banget jadi orang katolik 🙂

  12. […] Wah-wah, jangan salah artikan dong seperti itu. Sebagai seorang yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan katolik dan juga merasa pada masa mudanya tidak terlalu familiar dengan bacaan alkitab. Jika sekarang cukup familiar, bahkan berani mencantumkan ayat-ayat alkitab di buku-buku karangannya (di halaman depannya lagi) bukan berarti itu mau menginjili orang lain, mengharapkan orang lain yang berbeda keyakinan agar mau menjadi sama. Terus terang nggak ada maksud seperti itu. Mungkin bagi sebagian orang kristen, sikap yang dipilih tersebut merupakan salah satu kelemahanku. Mungkin saja. Tapi bagiku itu merupakan salah satu sikap yang aku pilih dan sesuai sekali dengan pendapat teman-teman katolik lainnya. Apa pak ?  Coba deh baca tulisan di blog ini. […]

  13. Islam is number one..

  14. Pernyataan Gereja Katolik ini inklusif tanpa melukai atau merugikan kepentingan agama lain. Gereja Katolik juga tidak menjadi kehilangan identitasnya sebagai pengikut Kristus ketika menjalin kerja sama dengan penganut agama lain dalam menggapai perdamaian dan kebebasan serta kebaikan bersama.

  15. Kok hubungan dengan Protestan tidak dibahas ya? Apakah ini karena suruhan Gereja juga…? Hehe… 😀

    Buat agama Katolik, agama Protestan masih dianggap sebagai “agama Kristiani”, sehingga nggak disebut-sebut dalam pernyataan ini. Setahu saya, ada pernyataan buat Protestan secara terpisah kok.

    Jika memang demikian, dunia tanpa diksriminasi. Silahkan paus memberi komando kepada bush dan negara2 kristen untuk berhenti menjajah bangsa lain.

    Jika tidak, berarti kristen sbg ajaran moral sudah tidak lagi berguna. Atau jangan2 ini hanya bahasa diplomasi basi saja. Jika terdesak (minoritas), asimilasi. Sebaliknya jika mayoritas, menguasai.

    Entah anda yang kurang baca berita atau Vatikan yang kurang publikasi, tapi Paus sudah berkali-kali mengecam kolonialisme dan imperialisme (silakan google sendiri sumbernya); tapi tentu ia sebagai pemimpin agama hanya bisa menyerukan imbauan moral dan tak punya komando politik apa2 terhadap negara2 pelaku (yang setahu saya juga tidak ada yang mencantumkan Kristen, apalagi Katolik, sebagai agama negara).

    Kalau ternyata kecaman itu kemudian tidak dihiraukan Bush dkk., rasanya salah sasaran jika kita malah mencap Kristianitas tidak lagi berguna. Ini sama saja seperti bilang kalau Islam tidak lagi berguna karena tidak efektif mencegah Indonesia (baca: Negara berpenduduk Islam terbesar) menjadi negara terkorup, meski sudah jelas-jelas difatwakan MUI bahwa korupsi itu haram. 😉

    • Masih untung ada agama. Efektivitas agama dah pasti dong memberi kontribusi terbesar Dunia. Tapi kalo masih lebih banyak kekuranganya yah,… Coba seandainya tak ada agama. dalam diskusi di kampus kami mengenai Filsafat, wah banyak… pernyataan yang mengejutkan seandainya kita tidak menerima agama sebagai sub sistem dalam kehidupan ini. yang ada rasionalitas yang tak terbatas. manusia hanya takut pada super power yang sejatinya tidak bisa mengontrol kita dalam setiap saat dan tempat, tentu ini akan membawa peradaban yang terpelanting.

      Kontribusi Agama:
      Dalam pendidikan Ahlak, sosial, bahkan pada konsep dasar segala bidang pasti ada termasuk terbentuknya Negara tercinta ini.

      yah intinya agama bisa jadi rel kehidupan, soal efektivitasnya kembali pada mental individu

  16. @ Al Jufri
    Protestan kan “duri dalam daging”?
    tetapi, bener seharus juga ada, jadi tidak kelihatan “standar ganda”

  17. Lho kok ?

    Lho kok ?

    Biasanya Islam sering ribut – ribut oleh agama lain, kok menurut pihak Gereja tidak ?

    *Hush, kembalikan wibawa*

    Hmm…saya sih berharap agar hal ini benar – benar dianggap oleh orang banyak. Soalnya pertikaian antar agama masih sering… 😕

  18. pokoknya setujuuuuuuuuuuuuuu……………… titik…!!!

  19. assalamualaikum..
    menurut saya..apapun agamanya pasti mengajak pada perdamaian…urusan agama dan kepercayaan adalah urusan pribadi, tidak boleh dipaksakan.. dan dalam satu agama, tidak semua pemeluknya dapat menjalankan perintah2 dari agamanya dengan baik,,adaaaa aja yang nyeleneh…untuk itu jangan menuding agama itu berbuat salah cuman karena perbuatan beberapa orang..
    hidup dalam perdamaian itu indah..
    lihatlah zaman Rasulullah S.A.W <<pada islam
    lihatlah zaman Yesus << pada kristiani..
    wassalam
    bravo dan salam perdamaian..
    (hati2 pada organisasi2 yang mengatas namakan agama tertentu..bisa saja mereka profokator untuk memecahkan perdamaian)…

  20. yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuu, sory ngejunk dikit 🙂

    seru euy 🙂

  21. “Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah,
    melainkan menghormatiNya sebagai Nabi. Mereka juga
    menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, pada saat-
    saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya”

    Jadi sampai sekarang Yesus masih tetap diakui sebagai Allah ya? meskipun sejarah membuktikan bahwa pembaptisan sebagai Allah dilakukan secara in absentia oleh Kekaisaran Roma sebagai satu cara untuk meredam konflik antara kaum nasrani dan penyembah banyak dewa? dan toh, kaisar yang membaptisnya pun mati dalam keadaan bukan nasrani. Bukankah penabalan Isa sebagai Allah itu muncul dari zaman sesudahnya. dan bukan zaman ketika para sahabat masih hidup.

    Islam juga mengakui keperawanan Maria dan Isa AS. Namun aku belum pernah mendengar umat islam menyeru dan berkhidmat pada saat-saat tertentu kepada salah satu ataupun keduanya. Tidak dalam shalat (yang dimaksud saat-saat tertentu, juga tidak dalam ritual lainnya)… ini membingungkan dan cenderung mengarahkan. Dalam shalat yang diseru adalah Ibrahim AS sebagai moyang arab dan yahudi, dan Mumammad SAW.

  22. “Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah,
    melainkan menghormatiNya sebagai Nabi. Mereka juga
    menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, pada saat-
    saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya”

    Jadi sampai sekarang Yesus masih tetap diakui sebagai Allah ya? meskipun sejarah membuktikan bahwa pembaptisan sebagai Allah dilakukan secara in absentia oleh Kekaisaran Roma sebagai satu cara untuk meredam konflik antara kaum nasrani dan penyembah banyak dewa? dan toh, kaisar yang membaptisnya pun mati dalam keadaan bukan nasrani. Bukankah penabalan Isa sebagai Allah itu muncul dari zaman sesudahnya. dan bukan zaman ketika para sahabat masih hidup.

    Islam juga mengakui keperawanan Maria dan Isa AS. Namun aku belum pernah mendengar umat islam menyeru dan berkhidmat pada saat-saat tertentu kepada salah satu ataupun keduanya. Tidak dalam shalat (yang dimaksud saat-saat tertentu, juga tidak dalam ritual lainnya)… ini membingungkan dan cenderung mengarahkan. Dalam shalat yang diseru adalah Ibrahim AS sebagai moyang arab dan yahudi, dan Mumammad SAW.

  23. “Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah,
    melainkan menghormatiNya sebagai Nabi. Mereka juga
    menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, pada saat-
    saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya”

    Jadi sampai sekarang Yesus masih tetap diakui sebagai Allah ya? meskipun sejarah membuktikan bahwa pembaptisan sebagai Allah dilakukan secara in absentia oleh Kekaisaran Roma sebagai satu cara untuk meredam konflik antara kaum nasrani dan penyembah banyak dewa? dan toh, kaisar yang membaptisnya pun mati dalam keadaan bukan nasrani. Bukankah penabalan Isa sebagai Allah itu muncul dari zaman sesudahnya. dan bukan zaman ketika para sahabat masih hidup.

    Islam juga mengakui keperawanan Maria dan Isa AS. Namun aku belum pernah mendengar umat islam menyeru dan berkhidmat pada saat-saat tertentu kepada salah satu ataupun keduanya. Tidak dalam shalat (yang dimaksud saat-saat tertentu, juga tidak dalam ritual lainnya)… ini membingungkan dan cenderung mengarahkan. Dalam shalat yang diseru adalah Ibrahim AS sebagai moyang arab dan yahudi, dan Mumammad SAW.

  24. Ramai yah :mrgreen:

    DENGAN TULUS HATI MELATIH DIRI UNTUK SALING
    MEMAHAMI, DAN SUPAYA BERSAMA-SAMA MEMBELA SERTA
    MENGEMBANGKAN KEADILAN SOSIAL BAGI SEMUA ORANG,
    NILAI-NILAI MORAL MAUPUN PERDAMAIAN DAN KEBEBASAN.

    Setuju lagi …..

  25. Pada intinya setuju saja dg ungkapan kebersamaan spt itu, tapi tetap harus ada yg dikritisi, 🙂 misalnya saja :

    1. Pada point no 3 tentang pandangan terhadap Islam memang terdapat beberapa kalimat yg agak “ganjil” spt yg diungkapkan juga oleh komentar Rully Syumanda di atas :
    “Mereka juga menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya.”
    Apa maksudnya dalam Islam ada “saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya.” ? Merujuk ke mana kalimat ini..? Dalam pada apa di Islam ada saat atau ritual tertentu yg “berseru kepada Bunda Maria (Siti Maryam) ? Tidak ada.
    Juga pada kalimat : “..berbakti kepada Allah terutama dalam doa,..” Apakah dalam Islam berbakti kepada Allah itu hanya terutama dalam doa saja dan tidak dalam perbuatan..? Hal ini bisa menimbulkan kerancuan pandangan. Sepintas lalu kalimat2x itu terlihat biasa saja, tapi kalau di renungkan bisa berarti ada suatu maksud yg “tidak semestinya” di sana.

    2. Sumber dokumen itu adalah : “Dokumen Konsili Vatikan II” spt yg tertulis. Setahu saya itu dibuat pada jaman Paus Yohanes Paulus II (kalau salah tolong dibenarkan). Saya memang juga kagum pada beliau ini karena terkenal sbg Paus yg toleran, banyak menyeru dan berbuat untuk kedamaian dunia. bahkan konon pernah mengundang tokoh2x Islam ke vatikan pada hari Jum’at, dan pada saat waktu sholat Jum’at tiba, ia mempersilahkan para tokoh2x Islam itu untuk sholat Jum’at dalam kathedral suci vatikan. Walaupun hal ini bisa diartikan berbeda dalam berbagai sudut pandang, tapi saya melihatnya sbg ungkapan toleransi yg besar dari sang Paus. Ia juga terlihat tidak banyak menimbulkan masalah dg umat2x agama lain. Hanya sayang pesan2x kedamaiannya itu tidak diteruskan oleh penggantinya, Paus Benedictus XVI yg bahkan sesaat baru dilantik saja sudah membuat “ulah” dg umat Islam yg kemudian menuai protes dari umat Islam dunia, bahkan ribuan orang mendemonya di Turki saat ia melakukan kunjungan ke sana.

    3. Umat Islam adalah umat yg mempunyai toleransi beragama yg sangat baik, asalkan satu hal, janganlah mereka diusik. Sedangkan bagaimana umat Kristen lain tidak lantas ramai2x mengusik umat Islam dg membuat berbagai penghinaan2x kalau hal itu justru di motori oleh sang kampiunnya sendiri, yaitu Paus (benedictus XVI)..?

    Demikian sedikit upaya kritis melihat suatu masalah, selain itu secara umum saya sangat mendukung segala fatwa (dan yg lebih perlu, perbuatan) yg mendukung perdamaian dunia. 🙂

    Shalom.

  26. Trima kasih atas kekritisan anda:

    Ini saya kutip (kebetulan komputerku gak bagus tampilan wordpressnya)
    [1. Pada point no 3 tentang pandangan terhadap Islam memang terdapat beberapa kalimat yg agak “ganjil” spt yg diungkapkan juga oleh komentar Rully Syumanda di atas :
    “Mereka juga menghormati Maria BundaNya yang tetap perawan, pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya.”
    Apa maksudnya dalam Islam ada “saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya.” ? Merujuk ke mana kalimat ini..? Dalam pada apa di Islam ada saat atau ritual tertentu yg “berseru kepada Bunda Maria (Siti Maryam) ? Tidak ada.
    Juga pada kalimat : “..berbakti kepada Allah terutama dalam doa,..” Apakah dalam Islam berbakti kepada Allah itu hanya terutama dalam doa saja dan tidak dalam perbuatan..? Hal ini bisa menimbulkan kerancuan pandangan. Sepintas lalu kalimat2x itu terlihat biasa saja, tapi kalau di renungkan bisa berarti ada suatu maksud yg “tidak semestinya” di sana.]

    Saya dulu pernah belajar Islamologi. Maria dihormati juga sebagai wanita suci. Namun dimana tempat alam konteks ritus Islam, saya tidak tahu. Mungkin ada pembaca yang bisa menjawab ini.

    [2. Sumber dokumen itu adalah : “Dokumen Konsili Vatikan II” spt yg tertulis. Setahu saya itu dibuat pada jaman Paus Yohanes Paulus II (kalau salah tolong dibenarkan). Saya memang juga kagum pada beliau ini karena terkenal sbg Paus yg toleran, banyak menyeru dan berbuat untuk kedamaian dunia. bahkan konon pernah mengundang tokoh2x Islam ke vatikan pada hari Jum’at, dan pada saat waktu sholat Jum’at tiba, ia mempersilahkan para tokoh2x Islam itu untuk sholat Jum’at dalam kathedral suci vatikan. Walaupun hal ini bisa diartikan berbeda dalam berbagai sudut pandang, tapi saya melihatnya sbg ungkapan toleransi yg besar dari sang Paus. Ia juga terlihat tidak banyak menimbulkan masalah dg umat2x agama lain. Hanya sayang pesan2x kedamaiannya itu tidak diteruskan oleh penggantinya, Paus Benedictus XVI yg bahkan sesaat baru dilantik saja sudah membuat “ulah” dg umat Islam yg kemudian menuai protes dari umat Islam dunia, bahkan ribuan orang mendemonya di Turki saat ia melakukan kunjungan ke sana.]

    Banyak kaum Muslim amat kagum kepada Paus Yohanes Paulus II karena kemampuannya “merangkul” umat beragama lain. Penerusnya, Benediktus XVI sudah meminta maaf. Itu berarti dia sudah menyadari ‘kekurangarifannya’ mengutip teks tertentu.

    [3. Umat Islam adalah umat yg mempunyai toleransi beragama yg sangat baik, asalkan satu hal, janganlah mereka diusik. Sedangkan bagaimana umat Kristen lain tidak lantas ramai2x mengusik umat Islam dg membuat berbagai penghinaan2x kalau hal itu justru di motori oleh sang kampiunnya sendiri, yaitu Paus (benedictus XVI)..?]

    Saya juga amat salut pada kebaikan teman-teman beragama Islam. Setiap kali kami ketemu, ia memberi salam persaudaraan. Adapun sekelompok orang “islam” yang terusik atau mengusik orang kristen/ acara gerejanya, mungkin sudah diselubungi “kepentingan” atau motif tertentu.

    Trima kasih

  27. Pada akhirnya kembali pada individu masing-masing tentang bagaimana mengimplementasikan agama yang diyakininya dalam pergaulan hidup sehari-hari.. baik secara vertikal maupun horizontal. Tidak ada satu agamapun yang didesign untuk menyerang agama lainnya.
    Banyak orang yang mempelajari islam/kristen/budha/hindu.
    Tapi sedikit sekali orang yang belajar menjadi islam/kristen/budha/hindu.
    Salut

  28. Jadilah kehendakMu, di atas bumi seperti di dalam surga

  29. menjadi seperti kristus yang kita yakini sebagai sumber inspirasi dan sumber hidup kita bukanlah sebuah perkara yang mudah.
    namun dengan menjadi seperti Dian dan melakukan apa yang diteladankan kepada kita menjadi sebuah pemenuhan kerinduan kita akan Dia dan merupakan jalan menuju keselamatan dan kesempurnaan hidup.

    seperti Yesus yang selalu respek kepada sesamanaya ( bahkan musuh yang membencinya sekalipun ), demikianlah kita dituntut. dengan bagaimana kita berrsikap terhadap orang lain ( termasuk yang berbeda aliran dengan kita ) kita menemukan dan mengenal siapa diri kita . demikianlah kita adalah gereja yang sedang berziarah menuju rumah Bapa

    semoga ……

  30. Setiap orang berhak untuk menentukan agama apa yg pantas mereka anut… tanpa hrus menjelak2kan agama orang lain..disini aku salut dengan ajaran kristus yaitu “CINTA KASIH” yg merupakan dasar iman bagi seorang kristiani..yg tidak dimiliki oleh agama lain.Dan saya sudah menyakini iman saya sebagai seorang katolik, saling mengasihi dan menghormati orang lain..Belajar dari teladan Tuhan kita Yesus Kristus…GOD BLEZ U ALL

  31. [3. Umat Islam adalah umat yg mempunyai toleransi beragama yg sangat baik, asalkan satu hal, janganlah mereka diusik. Sedangkan bagaimana umat Kristen lain tidak lantas ramai2x mengusik umat Islam dg membuat berbagai penghinaan2x kalau hal itu justru di motori oleh sang kampiunnya sendiri, yaitu Paus (benedictus XVI)..
    apa g kebalik tuh pernyataan sodara diatas..kita g usa menutup kenyataan yg sering terjadi di lingkugan kita, bahwa unat kristiani yg selalu di usik dan ditindas oleh umat islam…tetapi g pernah umat kristiani membalas, krn itu bukan ciri dr ajaran kristus..birlah Tuhan yg Mengampuni dosa-dosa mereka sebab mreka tidak tau apa yg mereka lakukan..!!

    • setuju sekali dengan pendapat anda, kita umat Kristen mana pernah mengusik mereka.seperti komentar pormadi, kalaupun itu terjadi diluar negeri, itukan harusnya urusan mereka.gak harus mengaitkan dengan kita yang gak tau apa2.alasan mereka selama inikan: amerikalah, israellah…apalah itu macam-macam.tapi kita tidak pernah membalas mereka, malah pemerintah kita tutup mata melihat kejadian2 yang dialami kristen, seolah-olah pemerintah pura2 tidak tau padahal sebenarnya tau. saya malah kadang curiga mereka ditunggangi oleh pemerintah..????

  32. Pertikaian apapun bentuknya akan menghilangkan kesempatan kita untuk menikmati hidup di dunia …
    kita nggak tahu tapi kita meyakini bahwa nanti setelah kematian akan ada life after life… yang
    juga konon ada mikmat dan sengsara, meski nggak tahu bentuknya seperti apa …(orang mati belum pernah ada yang kembali untuk bercerita sih hehehe)
    jadi selagi bisa .. ayo kita jaga perdamaian… jangan kita buang kesempatan untuk menikmati kehidupan dunia yang sangat sesaat dan hanya sekali ini..mencintai sesama itu indah… saya sendiri orang Jawa Muslim, sangat mencintai dan tidak pernah membenci siapapun baik dari kalangan
    Kristiani, Yahudi,Budha, Hindu dll baik etnis Cina, Jawa, Padang,Sunda, Bule, Arab, Negro dll
    semua tampan dan cantik dalam keunikan masing-masing… jadi buat apa untuk saling membenci… saling melukai… udah pasti yang rugi kita semua…. peace..!

  33. Setuju bgttttttt dengan pndapat klian yang dr pihak khatolik dan protestan

  34. Dalam Nama Bapa-Putra dan Roh Kudus

    Semoga damai dibumi.
    Mau berkunjung kesitus saya monggo : http://www.robertkazuya.blogspot.com

    Tuhan memberkati.

  35. Damai aj yuk…
    ngapain musuhan…
    Toh untungnya jg ga ad…

  36. Tuhan menciptakan kita untuk menyembah kepadaNya dan hidup dengan saling cinta dan kasih.
    Agama adalah aturan yang mengajarkan kita hidup dengan cinta dan kasih serta sebagai pedoman untuk mendekatkan diri kepadaNya. masing-masing agama mempunyai tata cara ibadah yang berbeda. yang kita cari adalah yang paling sesuai dengan hati nurani kita. tanpa ada paksaan dan tidak berhak untuk memaksa. Pertanyaannya adalah “Kenapa jika ada satu Tuhan, mengapa begitu banyak agama yang ada dimuka bumi ini?” mari kita berpikir dan intropeksi diri, merenung betapa demokrasinya Tuhan. Kita diberikan pilihan….
    Pada akhirnya hanya Dia yang Tahu dan hanya Dia yang berhak untuk menilai.
    Tugas kita adalah bagaimana kita menjadi penganut agama yang baik sesuai dengan agama yang kita pilih dan yakini. Dan, dihadapanNya kita bisa mempertanggungjawabkan pilihan kita.
    Salam damai untuk kita semua..
    Kembalikan Dunia pada Cinta dan Kasih…
    Kembalikan senyum kita yang sudah mulai hilang…

  37. Saya himbau saudara-saudara yang seiman dalam Kristus, tunjukkanlah keimananmu dengan kata-katamu, jangan terpancing untuk membalas kata-kata penghinaan dari orang-orang yang tak suka kedamaian, mari kitra berdoa buat mereka agar mereka menyadarinya.

  38. Mbok jangan cari benernya sendiri!!!! Belajarlah dari sejarah. Sehingga kalau komentar bisa bijaksana. Karena sekarang ini banyak orang yang suka lupa pada sejarah, ini pun terjadi pada para pemimpin agama yang katanya mewartakan kebaikan, juga ada agama yang berangkat dari pemotongan sejarah. Kalau sudah begini…………………….?

  39. setiap agama tdk pernah mengajarkan utk kita saling.
    -membunuh
    -membenci
    -menghuja
    jika qta meyakini satu agama itu bukan berarti kita membenci dan menganggap musuh seiap org yg beragama beda dgn kita cse tas 1 pun agama yg mengajarkan itu.

  40. RENUNGAN

    Salam sejahtera

    Manusia merupakan mahluk yang senantiasa bergerak di atas arena progesifitas. Naluri dan hasratnya merupakan gelembung buih yang tak terbatas. oleh karenanya manusia menemukan budaya, hingga peradapan yang tidak akan pernah terjadi pada entitas selain dari padanya. Maka sudah sepatutnyalah potensi posibilitas ini di barengi dengan keseimbangan ilmu dan mental agar bijak, dan semua ini sudah di gariskan oleh tuhan dengan di Utusnya Nabi dan Rosul yang membawa Firman Sebagai Postulat, sekaligus Rel-rel kehidupan. Guna terwujud keseimbangan entitas jagad raya. Tanpa agama rasanaya kita sudah musnah jutaan tahun silam. dimana akal dan nafsu manusia yang merupakan kelebihan potensi ini justru menjadi bumerang yang menenggelamkan dunia, menghanguskan jagad raya, meluluh lantakan semesta. Cobo kita buka beberapa kutipan ayat, (dari beberapa Kitab Agama-Agama) juga para ilmuan Bijak (F. Capra). tehnologi dapat membahayakan dunia ….. Pemerkosaan ilmuan terhadap alam tidak hanya yang ada di permukaan. bahakan di laut, udara dan perut bumi. (pengerukan Sumber alam Fosil) seperti tambang dll. kalo terus ini dilakukan tanpa meregenerasi maka yang terjadi ketimpangan sestem Balanching; tidak seimbang. Dan Agama telah merekam ini semua, hanya pemeluknyalah yang harus cerdas hingga bijak. Untuk menjadi Khalifah di muka bumi. mengelola semesta.

    Wassalam

  41. Bngganya jadi orang khatolik

Tinggalkan komentar