Global Angels Mission


Global Angels Mission

_ by Jennifer Serdienis 

I am writing this press release to inform you of the safe retrieval of 15 young human trafficking victims from a brothel in Pattaya, Thailand.  All of the girls were under the age of 10 and were working as sex slaves in the red light district.  

Global Angels Executive Director, Christian Elliott and I traveled to Thailand with human trafficking expert Aaron Cohen, to launch official talks with the Royal Thai Police and the United States International Mission (USIM) concerning a human rights campaign to combat slavery in South East Asia.  In honor of the 80th birthday anniversary of His Majesty King Bhumibol of Thailand, we came to initiate discussions regarding an event with world-class entertainers. A concert of this nature will be instrumental in raising the necessary funds and publicity to support children in need.  

As a coordinator with Global Angels, I traveled to Pattaya to review shelters and prepare for the arrival of our colleagues from Hard Rock International. While I was there, renowned slave hunter, Aaron Cohen, made a midnight assessment of human trafficking in the seediest part of the city. USIM Special Agent Cohen identified a group of under aged sex slaves and coordinated with USIM and the Royal Thai Police to safely retrieve the victims.  

I met up with Aaron Cohen after his undercover investigation, and he identified the location where the victims were being housed. Once Agent Cohen had obtained the video solicitation of the unlawful activities, the evidence was given to the Royal Thai Police, who promptly responded with a retrieval unit and a van to take the girls out of slavery. I was impressed with the professionalism and concern for the victims, which the police demonstrated.  

Opposite the location I sat at a café and witnessed a girl about the age of 7 selling green neon necklaces to lure in older male customers for sex.   She reached her arms up to place one around the neck of a customer, as I watched in horror at the blatant atrocities of children lost in slavery and saw for myself the pedophiles on the prowl.  

What a relief it was when the Royal Thai Police unit arrived to save the children in this terrible situation. I was reassured to see women officers there to provide psychological support for the girls on location while the retrieval was taking place. It breaks my heart to consider the plight of millions of children left in human trafficking all over the world, but witnessing the 15 girls saved by the Royal Thai Police does provide some consolation. After a time of reflection and interviews, a police official told me, the girls will be taken to a shelter where they will be cared for, rehabilitated, and educated.  

The mission was conducted under a joint partnership between Global Angels, USIM, and the Royal Thai Police.

SERUAN KEPRIHATIAN ATAS TRAGEDI MYANMAR (TOKOH LINTAS AGAMA)


INDONESIAN COMMITTEE ON RELIGIONS FOR PEACE (IComRP)

KOMITE INDONESIA AGAMA untuk PERDAMAIAN

SERUAN KEPRIHATIAN ATAS TRAGEDI MYANMAR

Kami para tokoh lintas agama yang tergabung dalam IComRP menyatakan bela sungkawa dan kesedihan yang mendalam atas jatuhnya korban tindak kekerasan yang biadab dari para penguasa Myanmar dan aparat kemanan negeri tersebut berupa tewasnya ratusan Bhiksu, warga masyarakat dan seorang wartawan Jepang serta tercideranya ribuan warga masyarakat yang tak berdosa .

Kami para tokoh lintas agama menyeruhkan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk tindak kekerasan dan membebaskan semua tahanan politik serta memulai sebuah dialog damai yang sungguh-sungguh dengan kelompok-kelompok agama dan pihak oposisi dinegara tersebut .

Kami menyeruhkan agar Dewan Keamanan PBB dan Sekjen PBB Ban Ki-moon segera mengambil langkah-langkah tegas terhadap para penguasa Myanmar agar supaya menghentikan segala tindak kekerasan terhadap kelompok-kelompok agama dan pihak oposisi dinegara tersebut serta memulai sebuah dialog perdamaian .

Kami menyeruhkan agar Pemerintah Indonesia mengambil segala langkah yang perlu agar keanggotaan Myanmar dalam ASEAN untuk sementara dibekukan . Kami menyeruhkan agar masyarakat internasional bekerja-sama sekuat tenaga dalam mengupayakan sebuah penyelesaian politik yang damai dan adil di Myanmar .

Kami para tokoh agama menyatakan kekaguman kami terhadap masyarakat agama Buddha di Myanmar yang telah menunjukkan keberanian yang luar biasa dengar turun kejalan-jalan dan mengadakan unjuk rasa secara damai guna menuntut reformasi dibidang politik dan ekonomi . Para Bhiksu Myanmar telah menunjukkan jati diri mereka sebagai sebuah kekuatan moral bagi tercapainya perdamaian . Maka dari itu kami mendukung sepenuhnya aksi unjuk rasa secara damai dari para Bhiksu Myanmar .

Kami para tokoh agama yakin bahwa kami semua adalah anggota dari sebuah keluarga besar umat manusia maka dari itu penderitaan masyarakat bangsa Myanmar adalah juga penderitaan kami semua .

Kami berdoa menurut agama dan kepercayaan kami masing-masing agar bangsa Myanmar segera keluar dari tragedi ini dan memasuki era baru dalam kehidupan politik yang demokratis diantara keluarga bangsa-bangsa dimuka bumi ini .

Jakarta, 01 Oktober 2007

Para Tokoh Lintas Agama

On 10/1/07, Theophilus Bela <theo_bela@yahoo.co.id> wrote:

Dear all,

Senin, tanggal 1 Oktober 2007 tepat pukul 13.00 WIB telah dilangsungkan sebuah konperensi pers para tokoh lintas agama dari Indonesian Committee on Religions for Peace (IComRP) di Jakarta .Sekitar 45 tokoh agama yang hadir dalam acara jumpah pers tersebut .

Acara dipandu oleh Bpk.Prof.Din Syamsuddin, Ketua Umum IComRP yang juga adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah pengikut sekitar 35 juta orang .Juga mewakili Islam yaitu Bapak Drs.Amidhan, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat .

Dari pihak Katolik hadir : Romo Benny Susetyo, Pr.yang menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan KWI .

Juga hadir Ibu M.I.Susanna dari Presidium Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) .Seorang wakil lagi dari komunitas Katolik ialah Theophilus Bela, M.A. yang menjabat sebagai Sekjen IComRP dan Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) . FKKJ ialah sebuah forum yang menangani gereja-gereja yang diganggu atau dirusak oleh massa .

Hadir mewakili Kristen Protestan yaitu Bapak Bonar Simangunsong, Ketua Umum Majelis Umat Kristen Jakarta (MUKI) dan penasihat IComRP dan FKKJ .Juga hadir mewakili Kristen ialah Bapak Gustaf Dupe, Sekretaris Umum FKKJ .

Yang mewakili umat Hindu ialah Bapak DR.I Made Gde Erata M.A., Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (PHDI) dan Bapak N.Suartanu, seorang Ketua PHDI .

Umat Konghucu diwakili oleh Bapak Wawan Kurniawan dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN)

Tokoh-tokoh Buddha yang hadir yaitu Bapak DR.Rusli dari DPP Walubi dan Bhiksu Tadisa Paramita, Koordinator Dewan Sangha Walubi (Perwalian Umat Buddha Indonesia). Juga hadir Bhiksu Samantha Kusak dari Mahabudhi .Perlu ditambahkan bahwa dalam acara tersebut hadir 30 Bhiksu Buddha dan ini memberi kita yang hadir sebuah bayangan tentang sosok para Bhiksu Myanmar yang berunjuk rasa secara damai dijalan-jalan dinegeri tersebut .

Pada pembukaan acara konperensi pers yang dihadiri banyak wartawan dalam dan luar negeri tersebut Prof.Din Syamsuddin mempersilahkan Theophilus Bela, Sekjen IComRP membacakan Seruan Keprihatinan Atas Tragedi Myanmar dan teks lengkap seruan tersebut dapat Anda lihat dalam lampiran surat ini .Perlu dijelaskan bahwa pada alinea kedua seruan tersebut dan pada baris kedua harus dibaca “Kami para tokoh lintas agama menyeruhkan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk tindak kekerasan dan membebaskan semua tahanan politik termasuk Aung San Suu Kyi, pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi …….dan pihak oposisi dinegara tersebut.”

Setelah selesai pembacaan seruan tersebut Din Syamsuddin mempersilahkan masing-masing tokoh agama untuk berbicara mengenai masalah Myanmar tersebut .Dalam kesempatan tersebut Bhiksu Tadisa Paramita membacakan sebuah pernyataan tertulis mewakili umat Buddha . Setelah semua tokoh agama berbicara para wartawan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan .

Setelah acara selesai para wartawan masih mengajukan pertanyaan kepada beberapa tokoh agama yang masih hadir diruang pertemuan .

Silahkan membaca seruan para tokoh agama IComRP dalam lampiran surat ini .

Terima kasih untuk perhatian dan kerja-sama yang baik .

PS. Bapak Din Syamsuddin mengumumkan bahwa pada hari Senin tanggal 8 Oktober 2007 yang akan datang beliau akan mengadakan acara buka puasa dirumah beliau dengan mengundang para tokoh agama dari IComRP dan para wartawan .Mohon dicatat acara buka puasa tersebut .Bagi yang berminat silahkan menghubungi saya dengan dengan nomor HP dan email dibawah ini .

Salam hormat,

Theophilus Bela,M.A.