Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?: A TESTIMONY FROM EX PKS CADRE

testimoni ini ditulis oleh seorang mantan kader PKS dari UI bernama arbania fitriani sebagai “note” pribadi di facebook. yang menyentuh saya adalah kritik arbania terhadap doktrin PKS yg ia anggap sama sekali tak manusiawi. padahal, pada ideolog ikhwanul muslimin yg menjadi inspirasi gerakan tarbiyah/PKS selalu gembar-gembor bahwa Islam (maksud Islam sebagaimana ditafsirkan dalam kerangka ideologi mereka) adalah agama yg “waqi’i”, dan “waqi’iyyah” adalah prinsip utama dalam doktrin dan dakwah Islam. “waqi’i” artinya sikap realistis terhadap kebutuhan alamiah manusia.

silahkan dinikmati.

ulil

—-

Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?

A TESTIMONY FROM EX PKS CADRE

Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi bahan renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam.

Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya.

Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan sistematis sehingga dalam waktu singkat membuatnya menjadi partai besar.

Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari ‘am sirriyah sampai ke ‘am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS.

Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran, yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro’ah (MS), lingkaran ke dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam. Jenjangnya adalah mulai dari lembaga dakwah tingkat jurusan, fakultas, sampai ke universitas. Jika di universitas tersebut terdapat asrama dan punya kegiatan kemahasiswaan, maka di sana pun pasti ada struktur seperti yang telah saya terangkan.

Universitas biasanya akan berhubungan dengan PKS terkait perkembangan politik kampus maupun perkembangan politik nasional. Dari sanalah basis PKS dalam melakukan pergerakan-pergerak an politik dalam negeri atas nama mahasiswa baik itu yang berwujud demonstrasi ataupun pergerakan lainnya. Sistem pergerakan, pengkaderan, dan struktur lingkaran yang terjadi di dunia kampus sama persis dengan yang terjadi di tingkat nasional.

Kembali ke dalam struktur lingkaran PKS di kampus, orang-orang yang duduk di MS jumlahnya biasanya tidak banyak dan orang-orangnya adalah orang-orang yang terpilih. Kebanyakan yang menjadi anggota MS adalah mahasiswa yang memang sudah di kader sejak SMU. Tapi tidak banyak juga yang berhasil masuk ke dalam MS dari orang-orang yang telah dikader pada saat kuliah. Saya termasuk orang yang masuk ke dalam lingkaran MS yang baru di kader pada saat kuliah dan menduduki posisi sebagai mas’ulah di asrama UI sehingga saya punya akses langsung untuk berdiskusi dengan mas’ulah tingkat universitas. Dari sini juga saya akhirnya banyak tahu sistem dalam PKS meskipun saya pada tingkat fakultas hanya masuk sampai tingkat MB.

Dalam MS dan MB memiliki mas’ul (pemimpin untuk anggota ikhwan) dan mas’ulah (pemimpin untuk anggota akhwat). Masing-masing mas’ul (ah) ini membawahi MS secara keseluruhan dan ada juga mas’ul(ah) yang membawahi sayap-sayap dakwah yakni sayap tarbiyah (mengurusi pengkaderan khusus untuk ikhwah seperti pemetaan liqoat, materi liqoat, dll), sayap syiar (mengurusi syiar islam khususnya dalam lembaga kerohanian formal dan menjaring kader baru), dan sayap sosial & politik (mengurusi dakwah dalam bidang lembaga formal kampus yakni BEM dan MPM).

Di lingkaran ke dua adalah majelis besar, anggotanya adalah ikhwah yang sudah di kader juga dan tinggal menerima keputusan dari MS untuk dilaksanakan. Jadi, MS ini adalah tink-tank dari seluruh kegiatan yang terjadi di kampus. Apabila kader PKS duduk sebagai ketua BEM/Senat atau MPM/BPM, maka semua kegiatannya harus mendapat ijin dari MS dan memang biasanya berbagai agenda di BEM/Senat dan MPM/BPM ini dibuat oleh MS.

Bagaimana sistem pengkaderan PKS itu sendiri? Bagaimana PKS mengubah seorang menjadi kader yang militant? Jalan pertama adalah menguasai Senat, BEM, BPM, dan MPM. Apabila lembaga formal ini sudah dikuasai maka akan mudah untuk membuat kebijakan terutama pada masa penerimaan mahasiswa baru..

Saat orientasi Mahasiswa baru biasanya mereka akan dibentuk kelompok kecil (halaqah) dan ikhwah PKS akan berperan sebagai mentor. Kegiatan ini akan berlanjut rutin selama masa perkuliahan di mana halaqah ini akan berkumpul 1 minggu sekali. Dari sinilah biasanya akan terjaring orang-orang yang kemudian akan menjadi ikhwah militan, bahkan orang yang sebelumnya tidak pakai jilbab dan sangat gaul bisa menjadi seorang akhwat yang sangat pemalu namun juga sangat militan.

Agenda utama kami adalah membentuk Manhaj Islamiyah di Indonesia menuju Daulah Islamiyah (mirip dengan sistem Khilafah Islamiyah dari HTI). Doktrin utama dalam sistem jamaah PKS yang juga menamakan dirinya sebagai jamaah Ikhwanul Muslimin ini adalah “nahnu du’at qobla kulli sya’I” dan “sami’na wa ata’na”. Dua doktrin inilah yang membuat kami semua menjadi orang yang sangat loyal dan militan. Setiap instruksi yang diberikan dari mas’ul(ah) ataupun murabbi(ah) kami akan kami pasti patuhi meskipun kami tidak benar-benar paham tujuannya. Seperti menyumbang, mengikuti demonstrasi, meskipun harus bolos kuliah, dll.

Selama saya aktif di pergerakan ini, saya melihat banyak sekali teman-teman saya yang berhenti menjadi Aktivis Dakwah Kampus (ADK). Dulu saya merasa kasihan dengan mereka, karena yang saya tahu – diberitahu oleh murabbi kami dan juga seringkali dibahas dalam taujih atau tausiyah (semacam kultum) – bahwa dalam jalan dakwah ini selalu akan ada orang-orang yang terjatuh di jalan dakwah, mereka adalah orang-orang futur (berbalik ke belakang).

Orang-orang ini biasanya kami label sebagai anggota “basah” (barisan sakit hati). Saya mempercayai semuanya sampai akhirnya saya pun merasa tidak cocok lagi untuk berada di sana dan memutuskan untuk keluar dari ADK padahal saya dulu sudah diproyeksikan sebagai ADK abadi (orang yang akan menjadi aktivis dakwah kampus selamanya dengan cara menjadi dosen atau karyawan tetap di kampus).

Ada beberapa alasan yang membuat saya mengambil keputusan untuk keluar, antara lain:

1. Adanya ekslusivisme antara kami para ADK dengan orang-orang diluar ADK. Kami para ADK adalah orang-orang khos (orang khusus) dan mereka adalah adalah orang ’amah (orang umum). Orang khos adalah orang yang sudah mengikuti tarbiyah dan mengikuti liqo’at (semacam halaqah tapi lebih khusus lagi) dan orang ’amah adalah orang yang belum mengenal tarbiyah.

Para ikhwah, terutama para ADK, tidak akan mau menikah dengan ’amah karena mereka dapat membuat orang khos seperti kami menjadi future, bahkan bisa membuat kami terlempar dari jalan dakwah. Istilah khos dan a’amah ini membuat saya merasa tidak natural dan tidaknmanusiawi dalam menghadapi teman saya yang ’amah.

Saya diajarkan bahwa mereka adalah mad’u (objek dakwah) saya. Jika saya bisa menarik mereka ke dalam sistem kami apalagi bisa menjadi ADK, maka kami akan mendapat pahala yang sangat besar. Saya merasa menjadi berdagang dengan teman saya yang dulunya sebelum menjadi ADK adalah sahabat saya. Saya merasa tidak memanusiakan teman saya dan lebih memandang mereka sebagai objek dakwah.

2. Dalam liqo’at ataupun dauroh saya juga ada beberapa hal yang membuat saya tidak sreg, seperti bahwa saya harus lebih mengutamakan liqo’at daripada kepentingan orang tua dan keluarga saya. Bahkan saya pernah diberitahu bahwa bila sudah ada panggilan liqo’at, mski orang tua saya sakit dan harus menjaganya, maka saya harus tetap datang liqo (entah mengapa selama beberapa tahun saya bisa menerima konsep yang kurang manusiawi ini).

Hal lain adalah saya tidak boleh mengikuti kajian di luar liqo saya, padahal setahu saya bahwa kebenaran itu tidak hanya milik liqo saya, masih banyak sekali kebenaran di luar sana. Bahkan buku bacaan pun diatur dimana ada banyak buku yang saya sangat berguna untuk menambah wawasan keislaman saya seperti buku yang mengajarkan tentang hakikat islam namun oleh murabbi saya dilarang. Untuk hal ini saya membangkang karena seandainya islam itu memang benar rahmatan lil alamin maka ilmunya pun pasti sangat luas dan tidak hanya monopoli orang-orang di PKS semata.

Dan hal yang paling mengusik saya adalah selama saya mengaji di liqo ataupun mengikuti taujih dan taushiyah dalam syuro ataupun dauroh-dauroh (training) saya merasa lebih banyak diajarkan tentang kebencian terhadap agama atau aliran lain seperti bagaimana kejamnya kaum nashoro (nasrani) yang membantai saudara kami di Poso, yahudi yang membantai saudara kami di Palestina, JIL yang memusuhi kami, NII yang sesat, teman-teman Salafi yang mengganggu kami, dst. Sampai-sampai, akibat begitu terinternalisasinya hal tersebut, ketika saya mengikuti tarbiyah universitas dan sedang makan siang, saya dan teman-teman menganggap yang sedang kami makan dan telan itu adalah orang-orang yahudi dan nashoro.

Doa-doa kami pun selalu secara khusus ketika qunut adalah untuk mujahid-mujahid di Palestina dan Afganistan (kadang saya berpikir kapan kita berdoa untuk pahlawan perjuangan di Indonesia yang telah menghadiahkan kemerdekaan terhadap kita).. Sejujurnya saya lebih tersentuh dan bisa menangis tersedu-sedu ketika dibacakan ayat-ayat seperti dalam surat Ar-Rahman yang menceritakan Cinta-Ilahi ketimbang surah seperti Al-Qiyamah yang menceritakan azabNya.

Kebencian sangat bertentangan dengan hati nurani saya karena saya sangat percaya dengan ayat yang mengatakan bahwa rahmat Allah SWT lebih cepat dari murkaNya, yang artinya cinta Allah SWT seharusnya dapat menghapus kemarahanNya terhadap umat manusia. Inilah sebabnya mengapa di sini hati saya merasa sangat kering saat mengikuti tausiyah dan taujih yang senantiasa bercerita tentang peperangan dan kebencian.

3. Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak ketika saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam pemerintahan, juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-orang se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS..

Agenda utama PKS adalah menghancurkan budaya Indonesia melalui invasi budaya Arab Saudi. Banyak sekali indikasi yang saya rasakan langsung pada saat menjadi ADK seperti upaya kami untuk menghalang-halangi acara seni, budaya, musik, dll. Hingga berbagai upaya kami agar bisa memboikot mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD). Saya ingat dulu, karena saya begitu termakan doktrin bahwa mata kuliah IBD tidak berguna dan bisa melemahkan iman saya seringkali membolos kalau ada latihan menari sampai saya sempat dibenci teman-teman saya.

Kembali kepada agenda PKS ini sebagai perpanjangan tangan dari Kerajaan Saudi tujuan utamanya adalah agar kekuasaan Arab bisa mencapai indonesia mengingat satu-satunya sumber devisa Arab adalah minyak yang diperkirakan akan habis pada tahun 2050 dan melalui jamaah haji.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan merupakan umat muslim terbesar di dunia. Bahkan jika seluruh umat muslim di timur tengah disatukan, umat muslim Indonesia masih jauh lebih banyak. Untuk itu, agar dapat bertahan secara ekonomi, maka Arab Saudi harus bisa merebut Indonesia dan cara yang paling jitu adalah melalui invasi kebudayaan.

Islam dibuat menjadi satu dengan kebudayaan Arab, sehingga budaya Arab akan dianggap Islam oleh masyarakat Indonesia yang relatif masih kurang terdidik dan secara emosional masih sangat fanatik terhadap agama.

Ketika kebudayaan lokal sudah bisa dihilangkan dan kebudayaan Arab yang disamarkan sebagai Islam dapat berkuasa, maka orang-orang akan menjadi begitu fanatik buta bahkan fundamentalis dan tidak bisa lagi mengapresiasi agama lain dan budaya lokal. Lalu, bila kebudayaan Nusantara sudah sampai dianggap musyrik atau bid’ah, maka saat itulah NKRI akan bubar. Orang-orang yang pulaunya dihuni oleh mayoritas non muslim atau yang masih memegang budaya lokal di indonesia akan meminta merdeka. Pulau-pulau di Indonesia akan terpecah belah dan pada saat itulah orang-orang ini akan bagi-bagi “kue”.

Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas Islam akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya mayoritas kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan dikuasai oleh Cina.

Tidak banyak orang PKS yang tahu soal ini, hanya segelintir saja yang memahaminya. Mereka menduduki posisi-posisi strategis dalam pemerintahan agar dapat lebih memudahkan agendanya. Sentimen keagamaan terus dipakai untuk meraih simpati masyarakat. Sehingga berbagai produk kebijakan seperti Perda Syariat, UU APP, dll. yang rata-rata hanya sekedar mengurus masalah cara berpakaian semata akan dengan bangganya diterima oleh masyarakat muslim yang naif sebagai keberhasilan Islam. Masyarakat kita lupa bahwa sampai saat ini PKS belum menghasilkan produk yang dapat memajukan ekonomi, menyelesaikan permasalahan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana alam, korupsi, trafficking, tayangan TV yang semakin memperbodoh masyarakat, dan permasalahan lain yang lebih riil dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita ketimbang sekedar mengatur cara orang dewasa berpakaian dan berperilaku.

Jangan terburu-buru apriori dan menganggap tulisan mengenai pengalaman saya ini adalah black campaign. Renungkan dengan hati nurani yang dalam. Tidak ada kepentingan saya selain hanya menyampaikan kebenaran.

Saya tahu resiko apa yang ada di hadapan saya dan siapa yang saya hadapi. Tapi saya lebih takut menjadi bagian dari orang yang zalim, karena tahu kebenaran, namun tidak bersuara. Rasa cinta saya bagi negeri yang sudah memberi saya kehidupan ini menutupi rasa takut saya. Saya yakin siapa yang berjalan dalam kebenaran maka kebenaran akan melindunginya.

Buat rekan saya, murabbi saya, sahabat-sahabat saya dulu sesama ikhwah, saya mencintai kalian semua dan akan terus mencintai kalian. Saya berharap, persaudaraan kita tetap terjalin karena bukanlah partai atau agama yang mempersaudarakan kita, tapi karena kita satu umat manusia, anak cucu Adam. Kalau bahasa teman saya, kita menjadi saudara karena kita menghirup udara yang sama, makanya kita disebut “sa-udara”.Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi bahan renungan para jamaah “fesbukiyah” dalam menentukan pilihan pemimpin yang akan membawa kapal Indonesia menuju masyarakat yang bahagia, makmur dan sentosa, yang memiliki jati diri dan menghargai kebudayaan nusantara. Wallahu A’lam Bis-Shawab Wallahul Musta’an.

Sumber: Milis tetangga…

23 Tanggapan

  1. Assalamu’alaikum….

    hm…perlu ditindak lanjuti ni…terima kasih sudah mempublikasi ulang-ulang-ulang…semoga dengan ini pihak yang terkait dapat bercermin…

  2. koq, banyak gak benernya sih? harus bolos kuliah? justru juliah adalah alasan yang diperbolehkan untuk tidak mengikuti agenda-agenda tarbawi. nggak boleh nikah dengan orang ‘ammah? justru dg pernikahan itu dapat memperluas dakwah.
    tidak boleh ngaji diluar liqo’at? justru minimal 1kali sepekan kita harus ngaji di luar untuk nambah ilmu…
    melarang bacaan islami lain? justru ada target untuk membaca buku islam spy gak ngawur ketika dakwah.
    kalo doa kan privasi gak pernah tuh cuman disuruh doa untuk mujahid palestin aja. sampean sendiri aja paling yang g pernah doain pahlawan indonesia… aq always.
    kuliah ibd melemahkan iman… lu aja kaliii justru keragaman budaya adalah bukti kekuasaan Alloh. SWT
    PKS perpanjangan tangan saudi? masak iya? bukannya saudi juga masih sembunyi dibwh ketiak amrik ya?

  3. semua itu ga bener

  4. black campaign bisa dilakukan dengan cara apa aja,,tidak dapat dengan cara nyata jg dengan propaganda…

    pks adalah partai kader yang bener bener menempa kader dengan kesadaran sendiri….\

    buat semuanya jgn mudah percaya dengan sesuatu yang ingin menjatuhkan pks..pks akan menjadi partai paling kuat di negri ini aminnnnnnnnnnnnnnnn

  5. BOHONG

  6. berarti PKS di bawah pengaruh Amrik donk Marilda…yang jelas untuk tulisan semua itugak bener..menurut saya gak juga…Sejatinya gini…kebetulan pada jaman jepang saya pernah belajar tentang IM, kebetulan berbahasa Arab dan Inggris..nah di situ sebagai pijakan filosofis awal..kader IM harus bisa berbahasa Arab Fushah..nah di PKS ini..gak..menurut saya IM ala PKS sudah IM-IM-an.. dan saran saya bagi teman-teman yang mengaku PKS atau IM (ikhwanul. muslimin)…tapi gak mau dan gak bisa berbahasa Arab…bunuh diri aja…atau minimal pindah agama..tq…

  7. Biasa musim kampanye sudah banyak fitnah..makanya jangan membawa agama untuk kepentingan yang tidak ada syariatnya dalam agama.
    http://infotekkom.wordpress.com/2009/03/02/mo3sl3m-hacker%e2%80%99s-of-indonesian-coder-pencemaran-nama-baik-muslim-indonesia-di-dunia-maya/

  8. biasa lah…. orang cari makan dengan nulis kay gini… kita harus kasihan dg orang ini…

  9. aku bukan orang PKS ato kader PKS, tapi aku meragukan pandangan diatas, testimoni diatas ada semacam tendensi pemanfaatan (dari salah satu sisi) untuk mendiskreditkan PKS pada khususnya, ato organisasi Islam lain semacam PKS pada umumnya. Dilihat dulu siapa yang sebenarnya & latar belakang dari si penulis testimoni. Seandainya benar apa yang diutarakan dalam testimoni diatas, mungkin sebagai akibat ulah dari OKNUM dalam struktur PKS.

  10. Just dropping by.Btw, you website have great content!

    ______________________________
    Why this one-minute therapy is being suppressed in the U.S. while more than 15,000 European doctors have been using it to heal millions of patients

  11. Yang meragukan pengalaman diatas, kasih tau dong pengalaman anda sendiri, bila anda PKS. Jangan cuma bilang ini tendensius ini fitnah.

    • pengalaman sy di pks spertinya bertolak belakang dengan pengalaman saudari sy abriani, setidaknya itupun yg dirasakan oleh keluarga… sy orang yg tempramental di tarbiyahlah sy tersadarkan untuk mencintai keluarga, sy betawi tulen yg katanya ga mentingin pendidikan, di tarbiyahlah sy dimotivasi untuk belajar& belajar bahkan kalo perlu sampai S3… temen2 liqo sy dulu skrg sdh ada yg S3 di Jepang, S2 di ITB, UI, dll… sy menikah dg yg tarbiyah krn sy memilih demikian… ini justru sejalan dg prinsip humanize… krn kita memilih teman yg paling nyaman yg bisa menerima & mensupport langkah kita, sy tidak pernah merasa di arabkan tetapi di islamkan, kalo pks agen arab kayanya karangan ceritanya ga keren… karena sy kader pks yg “kecewa” dg arab… kalo sy jadi saudari abriani sy akan buat TESTIMONI yg lebih halus sehingga orang benar2 percaya, saya yakin sebagian cerita itu benar, tp tidak cantik krn sebagian ceritanya terkesan seperti pesanan, or doktrin lain sebagaimana ia merasa terdoktrin di pks, selama ia tidak matang akan begitu sterusnya… tidak memiliki prinsip… dlm jangka waktu lama merasa militan, kemudian merasa dibohongi, kemudian militan dg rasa dibohonginya itu sampai harus mempromosikan ke orang banyak dan kemudian begitu lagi merasa ragu dengan doktrin barunya, dan berpindah lagi ke doktrin yang lain…. kalau sy pemilik perusahaan sy akan hindari org seperti ini, kalau di bisa membeberkan rahasia perusahaan sebelumnya…. sangat mungkin ia akan membeberkan perusahaan saya nantinya… hanya berbagi pandanga MOGA MANFAAT

  12. Saya belum jelas betul visi misi PKS. Yang saya dengar dibalik program umumnya partai politik seperti kesejahteraan rakyat dst…dst…, PKS punya agenda jangka panjang tersembunyi menjadikan Indonesia negara Islam militan seperti DI/TII/Taliban , Revolusi Iran, benarkah?
    sptnya mmg pks ada hidden agenda, ketika soal sensitif itu ditanyakan dlm talk show tv, jawabnya muter2, gak berani jawab ya ato tdk.

  13. saya yg bukan orang pks pun akan menilai hal itu ndak benar, mgkn ada hal yg ingin diraih di pks tp gagal, tp ndak papalah, itu hak beliau uk nulis hal spt itu, sdh byk yg mencoba merusak pks.

  14. Whakakakakakak……..

  15. Gyahahahahaha..

    Alhamdulillah, Anda sudah keluar dari PKS
    emang ada aja deh jalan Allah membersihkan jalan da’wah dari orang2 macam Anda..

    mari bersihkan hati, luruskan niat..
    manusia mau bilang objektif segimanapun juga tetep aja gakan pernah objektif..
    pasti ada unsur kepentingan pribadi di situ..

    penilaian hanya di mata 4W1, Dia lah yang tau siapa yang sesungguhnya tersesat..

  16. ada beberapa hal yg belum jelas tentang agenda2 tersembunyi yg diutarakan penulis, seperti sumbernya. pembaca juga harus jeli dan kembali kepada alqur’an dan sunnah, pelajari kembali sirah nabawiah dan sirah sahabat. banyak juga yg kecewa di pks dan masuk ke salafi yg gencar mengkonter jama’ah ikhwanul muslimin. silakan berpikir dengan jernih……., go freedom!

  17. saya ragu, apakah benar penulis mantan kader pks, atau hanya sekedar pernah ikut liqo. kemudian kecewa karena banyaknya harapan yg tidak penulis dapatkan dari jamaah pks.

    pembaca hendaknya tidak perlu terprovokasi. testimoni banyak dilakukan orang2 untuk mengaku-ngaku atau sebagai blekkempen. contoh : yusuf roni (murtadin) sudah terbukti banyak melakukan pendustaan kepada jamaah kristen hanya untuk meraih simpati. mengaku mantan petinggi di ormas2 islam di bandung, eeeeeeeeeee…, dites baca qur’an kaga bisa, kan malu jadinya,

    yusuf roni juga bisa mengaku mantan kader pks, ya kan?

    pokoknya piiiiss!!! dari bendoro…, salam kenal buat patih

  18. Apapun yang dikemukakan penulis terlepas benar atau salah tapi mari kita Tetap Waspada dan merapatkan barisan untuk menjaga Keutuhan NKRI. Artinya jangan sampai Negeri tercinta Ini (Pancasila) diganti dengan Ideologi lain.
    Masalah apa yang dikemukakan Penulis mari kita coba lihat perilaku sosial disekitar kita ada gak gejala ke arah itu? Kalau ada ya Waspadalah….sajalah..

  19. Dasar kalian musuh” islam bisanya ya mbuat orang islam ragu akan kebenaran islam..yg inklusivismelah, sekulerismelah, pluralismelah, liberalismelah..macam”..sampai” persatuan dan kesatuan NKRI dibawa”..padahal orang” yg paling gigih menjaga NKRI adalah orang” islam..banyak contohnya ! Cari aja sendiri..buat kalian kader PKS, tetap luruskan niat semata” mengharap ridho ALLAH..buat penulis..eling mbak, sampean yo wong islam..mending meneng timbang nglarani atine sedulurmu wong islam, kuwi nek isih ngaku sedulur..sepurane yen omonganku pedhes

  20. Meski saya termasuk orang yg kecewa dg politik elit PKS pasca 2004, saya rasa artikel ini terlalu berlebihan dan terkesan dusta. Mosok orang-orang tarbiyah yg sholeh kayak gitu digambarkan seperti monster? Penulis terlalu berlebihan deh… bahkan bisa jadi bohong. Hanya ingin menggembosi gerakan Islam. Sama stereotipnya dengan JIL, yang khawatir dengan gerakan Ikhwan dan Wahabi… Lucu!!!

  21. bodoh..
    logika yg terblik tntng pks…
    mb2.. br nyicip dkt dah trlalu bnyk brkmentar,,
    d ci2p smpe abs dl,br kment.

  22. Kalau ada testimoni yang beginian, biasanya orang orang yang terkena imbas langsung melakukan yang pertama adalah PENOLAKAN/DENIAL kemudian dilanjutkan dengan REASON/ALASAN. Semua moeslim sedunia melakukan ini tidak hanya di indonesia. Walaupun sudah ketahuan ngga benar, yang penting menolak dulu dengan alasan yang dibuat buat. Yang terkahir mereka akan melakukan TAQQIYA atau KEBOHONGAN. Itu saja sih….

Tinggalkan Balasan ke Yasir Batalkan balasan