SUPERSEMAR MASIH MISTERI ; Rahasia Pak Harto Belum Terkuak

SUPERSEMAR MASIH MISTERI ; Rahasia Pak Harto Belum Terkuak
29/01/2008 05:36:20 YOGYA (KR) – Wafatnya Pak Harto, banyak menyisakan rahasia yang belum terkuak, selain sisi hukum yang belum tuntas. Drs Ahmad Adaby Darban SU, sejarawan UGM menyatakan bahwa arsip Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Supersemar) kemungkinan disimpan oleh Soeharto. “Soeharto adalah penerima surat perintah tersebut dari Presiden Soekarno dan dia merupakan pelaku yang terakhir hidup,” katanya di Yogyakarta, Senin, menanggapi pro kontra Supersemar 1966 setelah mantan Presiden Soeharto wafat. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui fakta sebenarnya soal Supersemar, dokumen asli harus ditemukan. “Dengan ditemukannya dokumen asli Supersemar diharapkan fakta sejarah yang selama ini terkesan samar bisa terungkap jelas,” katanya. Mengenai fakta sejarah yang selama ini banyak ‘dibelokkan’, ia mengatakan tidak perlu ada pelurusan sejarah sepeninggal Soeharto. “Karena pada hakikatnya tidak ada penulisan sejarah yang obyektif, semua tergantung pada pemimpin atau penguasa pada zamannya,” kata dia. Meski demikian jika ada fakta baru yang ditemukan, dapat dijadikan fakta tandingan termasuk mengenai Supersemar. Soeharto sebagai warga bangsa mengalami banyak peristiwa sejarah seperti ‘Serangan Oemoem’ dan Supersemar. Dalam komentarnya, para sejarawan juga berharap pemerintah agar secepatnya membentuk semacam tim untuk kebenaran. Ini juga diungkapkan oleh peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Marwan Adam, sebab hal tersebut bisa menimbulkan kesimpangsiuran yang membingungkan masyarakat. Sejumlah misteri, selain Supersemar juga peristiwa lain umpamanya Serangan Umum 1 Maret, peristiwa G 30 S-PKI, berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), hingga lengsernya Pak Harto dari kursi kepresidenan menimbulkan banyak persepsi. (R-1)-a (Kedaulatan Rakyat,

9 Tanggapan

  1. tiga saksi kunci supersemar semuanya sudah tiada… jadi sulit ungkap yang sebenarnya..
    Salam

  2. Menurut anda bagaimanakah kebenaran sejarah itu bisa diungkapkan?

  3. Kalau sampai tidak terungkap, kita jadi anak bangsa yang gak tau sejarah bangsa sendiri

  4. cepat atu lambat akan terbukti

  5. sejarah kebohongan adalah bagian dari sistem survival penguasa negeri ini, sementara sistem ini jauh lebih kuat daripada kekuasaan itu sendiri. kebohongan adalah darah daging yang membuyak daging dan memuntahkan darah.

  6. Assalammu’alaikum warohmatulloh wabarokatuh

    Untuk mengetahui sejatinya SUPERSEMAR anda bisa mengakses situs http://hablumminallah.wordpress.com

    Demikian terima kasih

    Wassalamu’alaikum warohmatulloh wabarokatuh

    ttd
    Insan Hablumminalloh

  7. NASKAH ASLI SUPERSEMAR DITEMUKAN ?

    Oleh Dasman Djamaluddin

    “Presiden Punya Informasi tentang Naskah Asli Supersemar,’ itulah salah satu lead berita yang saya baca.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono katanya memiliki informasi tentang keberadaan naskah asli Surat perintah 11 Maret yang ditandatangani Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966. Bahkan Presiden sudah meminta Arsip Nasional menindaklanjuti benar atau tidaknya informasi tersebut.

    Sejauh ini generasi muda bangsa masih mendambakan ditemukannya surat asli tersebut.Sejak 11 Maret 1966, naskah asli Supersemar hilang. Di tengah-tengah masyarakat sudah beredar berbagai versi Supersemar. Sudah tentu yang beredar itu naskah palsu, karena yang asli belum ditemukan. Membingungkan, karena naskah aslinya tidak juga ditemukan. Untunglah pencarian naskah asli Supersemar tetap dilaksanakan. Buktinya Presiden RI sekarang punya informasi tentang itu.

    Diakui bahwa sudah muncul rasa “bosan”, jika seseorang mendengar naskah asli Supersemar. Apa betul naskahnya bisa diperoleh ? Sebagai contoh, kebosanan itu telah merasuki pola berpikir para intelektual kita dalam Seminar Nasional dan Diskusi Interaktif “Implikasi Wafatnya Soeharto terhadap Kebenaran Sejarah Supersemar,” pada Selasa, 25 Maret 2008 di Fakultas Hukum Universitas YARSI, Jakarta.

    Selain saya sebagai pembicara (Penulis Buku:”Jenderal TNI Anumerta Basoeki Rachmat dan Supersemar”/Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Sejarah Supersemar/LPSS), hadir pula Dr.Anhar Gonggong (Sejarawan), Atmadji Sumarkidjo (Penulis buku:”Jenderal M.Jusuf Panglima para Prajurit”) dan Abdul Kadir Besar (Sekretaris Umum MPRS 1966). Terlihat sangat jelas ada ‘kebosanan’ berbicara tentang naskah asli Supersemar. Bahkan Anhar Gonggong dan Atmadji Sumarkidjo mengatakan, naskah asli adalah bagian masa lalu, oleh karena itu naskah asli Supersemar tidak perlu dicari). Tetapi saya di dalam makalah :”Supersemar, Sumber Sejarah yang Hilang,” tetap bertahan bahwa naskah asli Supersemar harus ditemukan, demi generasi pewaris bangsa ini ( makalah lengkap ada di http://dasmandj.blogspot.com).

  8. Yang udah lalu, biarlah berlalu,
    kita sebagai warga negara yang baik jangan terlalu berambisi untuk hal tersebut mungkin hal tersebut sudah di luar kekuasaan kita.

    Biarlah Wakil kita yang mengurus.

    Dan, memang sejarah dan arsip kenegaraan penting untuk dicari serta digali karena itu menentukan jatidiri bangsa.
    yg penting kita harus jaga hubungan baik sesama WNI khususnya.

  9. mudah2n k dpn nya tdk ada lg rekayasa /kbohongan sejarh d negeri ini.

Tinggalkan Balasan ke apik Batalkan balasan